Ringkasan Direktur Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan Untuk Pembelajaran Di Sekolah Smp/Mts. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia



Pengantar
Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Salah satu kegunaan hasil UN adalah pembinaan kepada satuan pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan.

Setiap tahun Pusat Penilaian Pendidikan  mempublikasikan  hasil  UN  dalam  bentuk aplikasi analisis hasil UN yang didistribusikan ke dinas pendidikan. Hasil UN juga sanggup diakses melalui laman  https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id.  Hasil  UN tersebut telah dimanfaatkan antara lain oleh Ditjen Dikdasmen untuk menawarkan bimbingan kepada sekolah-sekolah dengan capaian UN yang belum optimal. Selain itu, sebagian dinas pendidikan dan sekolah juga telah memanfaatkan hasil UN untuk pembinaan guru.

Ringkasan Eksekutif melengkapi publikasi hasil UN yang telah ada. Oleh lantaran itu Ringkasan  ini  tidak  melaporkan  semua  kompetensi  yang  diujikan,   namun mengangkat beberapa topik atau kompetensi yang dikuasai dan yang belum dikuasai siswa beserta rekomendasi pembelajaran. Dalam Ringkasan ini disajikan pola soal beserta pembahasan soal untuk jenjang SMP.

Dengan mengetahui perbaikan yang harus dilakukan oleh guru maupun sekolah, dibutuhkan kompetensi yang sudah dikuasai sebagian besar siswa akan dikuasai oleh seluruh siswa; sedangkan untuk kompetensi yang belum dikuasai sebagian besar siswa akan sanggup ditingkatkan penguasaannya  melalui  perbaikan  pembelajaran.  Pada akhirnya diharapkan mutu lulusan yang berikutnya dapat lebih meningkat.


Jakarta, September 2019

Pusat Penilaian Pendidikan

Moch. Abduh, Ph.D

Ringkasan dan Pembahasan

Bahasa Indonesia
Soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMP (SMP) terdiri dari lima lingkup bahan yang diujikan, mencakup membaca nonsastra; membaca sastra; menulis terbatas; menyunting kata, kalimat, dan paragraf; dan menyunting ejaan dan tanda baca. Lingkup bahan tersebut diuji melalui tiga level kognitif yaitu, pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, serta penalaran.
Temuan hasil UN 2019 memperlihatkan bahwa sebagian besar penerima SMP bisa memahami banyak sekali isi teks, baik teks tunggal maupun multiteks, baik sastra maupun nonsastra. Pada UN tahun 2019 terdapat bentuk soal gres yang disajikan, namun keseluruhan soal tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan tahun sebelumnya. Pada soal lingkup bahan membaca nonsastra siswa tidak mengalami kesulitan untuk mengerjakan lantaran bentuk soal yang relatif sederhana dan bahan sudah sering diujikan, menyerupai pada pola soal nomor 1. Namun, berbeda pada soal lingkup bahan sastra, meskipun jenis soal tersebut sudah sering diujikan tetapi sebagian besar siswa mengalami kesulitan. Panjang teks sepertinya merupakan faktor yang mempengaruhi. Seperti pola soal nomor 3, dengan teks yang cukup panjang, siswa yang tidak membaca teks seluruhnya dengan cermat akan sulit menangkap makna.
Untuk soal menulis terbatas sebagian besar siswa tidak mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal yang relatif sama dan sederhana, menyerupai menyusun teks laporan sesuai dengan gambaran tertentu (contoh soal nomor 6). Pada lingkup menyunting kata, kalimat, dan paragraf terdapat model soal yang gres diujikan pada tahun ini yaitu mengenai memilih alasan ketidakpaduan kalimat dalam paragraf. Untuk soal model tersebut, hampir sebagian siswa sanggup menjawab dengan benar, menyerupai pada pola soal nomor 2. Masih dilingkup bahan yang sama namun dengan bahan berbeda, yaitu mengenai mengidentifikasi kalimat-kalimat yang tidak efektif, siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. Pada jenis soal yang sudah sering muncul menyerupai ini siswa diminta untuk memilih lebih dari satu kalimat tidak efektif dari kalimat-kalimat yang tersaji (contoh soal nomor 4).
Pada lingkup bahan menyunting ejaan dan tanda baca, siswa masih kesulitan untuk menerapkan penggunaan ejaan dan tanda baca. Hal ini mungkin disebabkan siswa masih sekadar menghafal ejaan dan tanda baca tanpa memahami sepenuhnya penggunaan ejaan dan tanda baca tersebut dalam penggunaan kalimat. Pada bahan menyunting ejaan dan tanda baca, model pertanyaan soal yang diujikan masih sama menyerupai tahun sebelumnya, menyerupai memilih alasan kesalahan penggunaan tanda baca (contoh soal nomor 5). tetapi sebagian siswa masih kesulitan dalam menjawab soal, Padahal kalimat yang disajikan pada soal tidak terlalu kompleks. Mencermati hasil tersebut, disarankan dalam pembelajaran kebahasaan, pemahaman serta penerapan ejaan dan tanda baca perlu menjadi perhatian. 

Level Pengetahuan dan Pemahaman

Memahami Teks Nonsastra

Soal 1:

Cermati teks berikut!

Jembatan Barelang merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan tenaga jago luar negeri. Jembatan itu dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai regulator kawasan industri Pulau Batam. Pembangun jembatan Trans Barelang telah menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar yang dibangun dalam masa enam tahun (1992-1998). Enam buah jembatan megah ini merupakan proyek vital sebagai penghubung jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54 kilometer. Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan. Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari: 1) Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), jembatan yang terbesar, 2) Jembatan Nara Singa (jembatan II), 3) Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III), 4) Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV), 5) Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V), dan 6) Jembatan Raja Kecik (jembatan VI).

Pernyataan yang sesuai dengan isi teks tersebut ialah ...
A. Jembatan Nara Singa ialah jembatan kedua sehabis jembatan paling besar, yaitu Jembatan Barelang 3 yang dibangun pada tahun 1992-1998 demi ekspansi wilayah Otorita Batam.
B. Proyek vital penghubung jalur Trans Barelang terbentang berupa Jembatan Barelang yang membentang sepanjang 54 km dan menghubungkan enam pulau kecil di sekitar Pulau Batam.
C. Ratusan insinyur dalam dan luar negeri menghabiskan dana 400 miliar untuk memperluas wilayah Otorita Batam demi terbangunnya Jembatan barelang yang terdiri dari enam jembatan kecil-kecil.
D. Keenam Jembatan Barelang yang dibangun pada tahun 1992-1998 dengan dana sebesar 400 miliar untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam melibatkan ratusan insinyur Indonesia.

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman siswa dalam membaca teks nonsastra khususnya memilih isu yang sesuai dengan isi teks. Soal ini sanggup dijawab benar oleh 61% siswa. 
Nonrutin Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf Soal 2:

Cermati kalimat-kalimat berikut!

(1)     Binatang itu akan mati bila tidak dikembalikan ke habitatnya dalam waktu 12 jam.
(2)     Aku memutuskan untuk segera mengembalikan hewan itu.
(3)     Aku menengadah dan kulihat para sahabat-sahabatku mengelilingiku.
(4)     Tidak menyangka saya bisa berhasil sukses kembali pulang ke rumah.
(5)     Mereka menyambut kepulanganku dengan gembira

Kalimat yang tidak efektif terdapat pada nomor ….
A.   (1) dan (4)
B.   (2) dan (5)
C.   (3) dan (4)
D.   (4) dan (5)

Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman siswa dalam mengidentifikasi kalimat-kalimat yang tidak efektif. Model soal menyerupai ini sudah sering diujikan, namun pada soal ini siswa diminta untuk memilih lebih dari satu kalimat tidak efektif dari kalimat-kalimat yang tersaji. Meskipun demikian, sebagian besar siswa (60%) sanggup menjawab benar soal ini. 
Level Aplikasi
Memahami Teks Sastra
Soal 3:
Cermati teks berikut!

(1)      Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanannya. "Kurang ajar!" kata singa.
(2)      Sang Raja Hutan itu sangat murka sehingga memerintahkan seluruh hewan untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. "Mulai kini segala jenis burung ialah musuh kita. Usir mereka semua, jangan disisakan!" kata Singa. Binatang lain baiklah alasannya ialah mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
(3)      Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu dipakai oleh para singa dan anak buahnya untuk menyerang bangsa burung. Burung-burung kocar- kacir melarikan diri. Melihat hal tersebut, kelelawar merasa cemas sehingga ia bergegas menemui Sang Raja Hutan.
(4)      Kelelawar berkata, ”Sebenarnya saya termasuk bangsa tikus, walaupun saya mempunyai sayap. Izinkan saya untuk bergabung dengan kelompokmu. Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu.” Tanpa berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.
(5)      Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok singa sedang istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa dengan kerikil dan kacang-kacangan.
(6)      "Awas, hujan batu!” teriak para binatang. Kelompok singa melarikan diri. Kelelawar merasa cemas dengan hal itu sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan kelompok burung. Ia menemui Sang Raja Burung, yaitu burung Elang. ”Lihatlah sayapku, saya ini seekor burung menyerupai kalian,” Elang mendapatkan kelelawar dengan bahagia hati.

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan kisah tersebut ialah ...
A. Bersikap teguh pendirian perlu kita lakukan.
B. Jangan ceroboh dalam bersikap dan bertindak.
C. Kita harus sempurna dalam mengambil keputusan.
D. Bertindak gegabah sanggup merugikan diri-sendiri
Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Soal ini menguji kemampuan siswa dalam memilih nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita. Soal ini hanya sanggup dijawab benar oleh 36% siswa, padahal bahan ini sudah sering diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Untuk sanggup menjawab dengan benar soal ini, siswa perlu mencermati dan memahami bacaan. Kemungkinan panjang teks juga mempengaruhi kemampuan siswa dalam menjawab soal.
Level Penalaran

Nonrutin Menyunting Kata, Kalimat, Paragraf
Soal 4:
Cermati teks berikut!

(1) Sampai dikala ini, masih ada orang yang belum merasa nyaman berbelanja dalam jaringan atau daring (online). (2) Sebagian besar konsumen beranggapan bahwa ongkos kirim berbelanja daring memberatkan. (3) Tidak sanggup mencoba produk pun menjadi alasan ketidaknyamanan berbelanja daring. (4) Masih banyak yang menganggap berbelanja daring itu nyaman lantaran tidak mengharuskan pembeli tiba ke took.
Paragraf tersebut tidak padu lantaran ...
A. Kalimat (1) membahas transaksi berbelanja, sementara kalimat lainnya berbicara ihwal kerugian berbelanja daring.
B. Kalimat (2) mengupas alasan konsumen berbelanja daring, sementara kalimat lainnya berbicara ihwal trik berbelanja daring.
C. Kalimat (3) mengemukakan risiko berbelanja daring, sementara kalimat lainnya berbicara ihwal tujuan berbelanja daring.
D. Kalimat (4) menguraikan kenyamanan belanja daring, sementara kalimat lainnya menjelaskan ketidaknyamanan belanja daring.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Soal ini menguji kemampuan siswa dalam memilih alasan ketidakpaduan dalam paragraf. Siswa dituntut untuk sanggup menemukan ketidakpaduan kalimat dalam paragraf tersebut, kemudian memilih alasan ketidakpaduan kalimat tersebut. Model soal menyerupai ini gres diujikan tahun ini. Model soal tahun sebelumnya, siswa hanya diminta untuk memilih kalimat yang tidak padu dalam paragraf atau memperbaiki kalimat yang tidak padu dalam paragraf. Walaupun soal ini model baru, tapi sebagian siswa (62%) sanggup menjawab soal ini dengan benar. 
Menyunting Ejaan dan Tanda Baca
Ketika Kepala Desa Sukamaju mengumumkan penggalangan dana sosial, masyarakat desa itu pun menyumbang rata-rata Rp.50.000,00 per keluarga.
Soal 5:
Cermati kalimat berikut!

Penggunaan tanda baca pada kalimat tersebut tidak sempurna lantaran .…
A. tanda koma (,) setelah kata sosial seharusnya tidak perlu
B. tanda koma (,) antara satuan rupiah dengan sen diganti dengan titik
C. tanda titik (.) seharusnya tidak dipakai pada abreviasi satuan uang
D. tanda hubung (-) seharusnya tidak dipakai untuk menyambung unsur kata ulang
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman siswa dalam memilih alasan kesalahan penggunaan tanda baca dalam kalimat. Siswa dituntut untuk sanggup menemukan penggunaan tanda baca yang salah, kemudian memilih alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca tersebut. Tanda baca merupakan bahan yang familier dan sering diujikan dalam lingkup membaca sastra. Namun, pada soal ini hanya 35% siswa sanggup menjawab benar. Hal ini mungkin dikarenakan siswa belum memahami betul penggunaan ejaan sehingga mereka belum sanggup untuk memilih kesalahan penggunaan tanda baca beserta alasannya.

Menulis Teks sesuai Ilustrasi
Soal 6:
Cermati data laporan berikut!

Objek Pengamatan: Kantin sehat SMP Pemuda 
Tujuan  : Memaparkan kondisi kantin 
Waktu pengamatan: 10 menit dikala istirahat
Data:
-  568 siswa
-  terletak di lantai 2
-  4 petugas kantin yang ramah
-  20 meja panjang dan 570 kursi merah dari plastik
-  siswa antre dengan tertib
- istirahat I 08.40-09.00, istirahat II 11.40-12.45
Laporan yang sempurna sesuai dengan data tersebut ialah ...
A. Ada 568 siswa di SMP Pemuda. Kantin sehat dengan 570 kursi itu sanggup menampung seluruh siswa yang ada. Harganya pun cukup terjangkau kantung pelajar. Dengan petugas sebanyak 4 orang ibu, siswa sekolah ini bisa antre dengan tertib. Sesudah mengambil sendiri kuliner yang dibutuhkannya, mereka menuju meja kasir. Ibu kasir akan menghitung nominal yang harus dibayar siswa.
B. SMP Pemuda mempunyai kantin sekolah yang memadai. Dengan jumlah siswa sebanyak 568 orang, kantin yang berada di lantai dua itu dilayani oleh empat petugas yang ramah. Di ruang yang luas itu ada 20 meja panjang lengkap dengan bangku-bangku plastiknya yang berwarna merah. Siswa yang jajan mengantre dengan tertib dikala istirahat.
C. SMP Pemuda dengan jumlah siswa yang ratusan itu, kantin di lantai II menjadi kurang memadai. Jumlah meja panjangnya memang 20, tetapi tidak sebanding dengan jumlah bangkunya. Setelah antre makanan, ada siswa yang tidak mendapatkan tempat duduk sehingga mereka makan sambil berdiri. Pihak sekolah semestinya memerhatikan kebutuhan siswa ini, apalagi selama sekolah, siswa mustahil ke luar kompleks sekolah.
D. Antrean di kantin sehat SMP Pemuda selalu terjadi, baik dikala istirahat I maupun istirahat II. Kantin sekolah sanggup menampung 568 siswa sekolah itu. Empat petugas yang terdiri atas ibu-ibu ramah menghadapi ratusan siswa ini. Ada 570 kursi kantin yang terbuat dari plastik. Menu pagi tidak variatif, berbeda dengan sajian makan siang hari. Semua siswa antre dengan tertib.

Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menyusun teks laporan sesuai dengan gambaran tertentu. Untuk menjawab soal ini siswa hanya tinggal menyesuaikan teks laporan yang sesuai dengan gambaran yang tersaji. Soal ini sanggup dijawab benar oleh 69% siswa. Hal tersebut kemungkinan lantaran bahan ini sudah sering diujikan dalam Ujian Nasional (UN).
Sumber
Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan untuk Pembelajaran di Sekolah SMP/MTs. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Unduh 
Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan untuk Pembelajaran di Sekolah SMP/MTs. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Klik https://drive.google.com/open?id=1odkV7wfItpLo9Eco1ygqK3fjaufedoXs
Baca juga 
1. Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan untuk Pembelajaran di Sekolah SMA/MA Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif
2. Ringkasan Eksekutif Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan untuk Pembelajaran di Sekolah Sekolah Menengah kejuruan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif



PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.


2. Menentukan Maksud Kalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif











13. Menentukan Keistimewaan Tokoh dalam Teks Biografi Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif

14. Menentukan Keteladanan Tokoh dalam Teks Biografi Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif



17. Menentukan Cara Penggambaran Watak Tokoh Dalam Cerita Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif





22. Menentukan Perbedaan Pola Pengembangan Cerita Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif

23. Menentukan Perbedaan Penggunaan Bahasa dalam Cerita Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif



26. Melengkapi Kalimat dengan Kata Depan yang Tepat Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif










36. Melengkapi Kalimat dengan Kata/Istilah yang Tepat Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=catatan-perbaikan-ringkasan-eksekutif
















Tidak ada komentar untuk "Ringkasan Direktur Hasil Ujian Nasional 2019 Masukan Untuk Pembelajaran Di Sekolah Smp/Mts. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia"