Konjungsi Korelatif

Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Untuk melengkapi paragraf dengan konjungsi yang sempurna harus mencermati isi kalimat sebelum dan setelah pada belahan paragraf yang rumpang. Dengan mencermati isi kalimat dan korelasi antarkata pada belahan yang rumpang pada paragraf tersebut, konjungsi yang sempurna untuk melengkapi paragraf tersebut yaitu tetapi, bahkan, meskipun (opsi B). Hubungan antarklausa dalam kalimat-kalimat tersebut menawarkan korelasi korelatif. Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih mempunyai korelasi sehingga belahan yang satu pribadi menghipnotis belahan yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain.
RINGKASAN MATERI
A. Konjungsi Antarklausa
Konjungsi yaitu suatu kata kiprah atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa macam konjungsi yang sanggup ditemukan, antara lain: Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf.
Konjungsi antarklausa dibedakan menjadi konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, dan subordinatif.
konjungsi korelatif menghubungkan dua buah klausa yang mempunyai korelasi sintaksis setara. Konjungsi koordinatif menghubungkan dua buah klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana. Konjungsi subordinatif menghubungkan dua buah klausa yang mempunyai korelasi sintaksis yang tidak sama (bertingkat).

A.  Untuk lebih memahami konjungsi antarklausa bacalah tabel berikut.

No
kalimat
konjungsi
Jenis konjungsi antarklausa
koordinatif
korelatif
subordinatif
1.       
Walaupun hari ini hujan turun deras sekali, Nisa tetap berangkat ke sekolah.
walaupun


V
2.       
Baik Riski maupun Nasar keduanya yaitu anak yang baik.
Baik…maupun

V

3.       
Andi membeli buku dan baju di toko itu.
dan
V


4.       
Weni selalu membantu ibunya membersihkan rumah sebelum berangkat ke sekolah
sebelum


V
5.       
Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman yang cerdas.
Bukan hanya… tetapi

V

6.       
Enggar harus memperbaiki nilai lantaran nilai ulangan hariannya tidak mencapai KKM.
karena


V
7.       
Aku ingin pergi tetapi tidak diizinkan oleh ayahku.
tetapi
V


8.       
Meskipun sudah dinasehati berkali-kali, Tanu tak pernah mengubah sikap buruknya.
meskipun


V
9.       
Jangankan uang segudang, sepeser pun saya tak punya.
Jangankan…pun

V

10.   
Pragya selalu meraih nilai tertinggi di kelasnya sehingga ia mendapat julukan bintang kelas.
sehingga


V
11.   
Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah tiba menemuinya
Entah…entah

V

12.   
Yuli berguru dengan sungguh-sungguh semoga memperoleh nilai yang memuaskan.
agar


V
13.   
Kau boleh tiba bersamaku atau bersama Indri.
atau
V


14.   
Dia menghias bunga itu sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah.
Sedemikian rupa…sehingga

V

15.   
Engkau akan meraih mimpimu jikalau mau berguru dengan sungguh-sungguh.
jika


V

B. Langkah-langkah melengkapi paragraf dengan konjungsi yang sesuai

1. Bacalah dengan cermat paragraf/teks.
2. Perhatikan isi kalimat sebelum dan setelah pada belahan paragraf yang rumpang
3. Lengkapi paragraf dengan konjungsi yang sesuai
C. Macam-Macam Kata Penghubung
Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Konjungsi Aditif atau Gabungan
Konjungsi aditif atau campuran merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang mempunyai kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini yaitu : dan, lagipula, dan serta. Contoh :

·         Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.
·         Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung ahad depan.
2. Konjungsi Pertentangan
Konjungsi kontradiksi merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua belahan tersebut. Kata hubung yang biasa digunakan pada konjungsi ini yaitu tetapi, melainkan dan sedangkan. Contoh :

·       Rumah itu besar tetapi tidak terawatt.
·       Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
·       Mereka tidak berbohong, melainkan menyampaikan yang sebenarnya.
3. Konjungsi Pilihan
Konjungsi pilihan atau disjungtif yaitu bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan yaitu : atau, ataupun, maupun. Contoh :

·       Kamu mau membeli sepatu atau tas?
·       Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya ia suka.
·       Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.
4. Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu mempunyai fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan korelasi waktu antara dua hal. Konjungsi waktu sanggup menjelaskan korelasi yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan yaitu sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya. Contoh :

·       Setelah kata sambutan dari kepala sekolah program selanjutnya yaitu pentas seni.
·       Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
·       Gita membaca buku yang sebelumnya ia pinjam dari perpustakaan.
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan yaitu konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu insiden atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya yaitu : guna, untuk, agar, dan supaya. Contoh :

·         Ibu menciptakan sarapan untuk Aldi.
·         Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi ketika ekspresi dominan penghujan.
·         Polisi mengatur kemudian lintas agar jalanan tidak macet.
·         Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.
6. Konjungsi Sebab
Konjungsi alasannya yaitu atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan insiden yang terjadi akhir suatu alasannya yaitu tertentu/khusus. Kata hubungnya yaitu : sebab dan karena. Contoh :

·       Banjir yang terjadi kemarin karena kanal air tersumbat.
·       Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
·       Mereka percaya dengan dongeng itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.
7. Konjungsi Akibat
Konjungsi akhir atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang membuktikan bahwa suatu keadaan tersebut sanggup terjadi lantaran penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan yaitu : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :

·       Gugun malas berguru akibatnya ia tidak lulus UJIAN.
·       Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.
8. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat atau kondisional yaitu jenis kata hubung yang membuktikan bahwa insiden tersebut sanggup terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering digunakan yaitu jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :

·       Semua siswa niscaya lulus kalau rajin belajar.
·       Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
·       Ani akan tiba jika ada yang menjemputnya.
9. Konjungsi tak Bersayarat
Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal sanggup terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan yaitu : walaupun, meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :

·       Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.
·       Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
·       Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.
10. Konjungsi Perbandingan
Kata hubung ini berkhasiat untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering digunakan diantaranya yaitu : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan. Contoh :

·       Anak kembar yang menyerupai itu bagaikan pinang dibelah dua
·       Jalannya sangat lambat seperti siput.
·       Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.
11. Konjungsi Korelatif
Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih mempunyai korelasi sehingga belahan yang satu pribadi menghipnotis belahan yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. rujukan kata hubung nya yaitu : tidak hanya….tetapi juga, sedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :

·       Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.
·       Baik Messi maupun Ronaldo keduanya yaitu pemain sepak bola yang hebat.
12. Konjungsi Penegas
Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas belahan kalimatnya sebleumnya. rujukan kata yang serin digunakan yaitu : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni. Contoh :

·       Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
·       Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
·       Beberapa kawasan liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.
13. Konjungsi Penjelas
Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya semoga lebih terperinci. kata yang sering digunakan diantaranya yaitu bahwa. Contoh :

·       Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.
·       Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.
·       Pencuri itu berjanji bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
14 Konjungsi Pembenaran
Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif yaitu suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini yaitu : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun. Contoh :

·       Mereka tetap membisu walaupun tahu siapa pelakunya.
·       Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
·       makanan itu tetap laris meskipun hampir semua tahu kuliner itu kurang sehat.
15. Konjungsi Urutan
Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering digunakan diantaranya yaitu : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :

·       Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.
·       Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.
16 Konjungsi Pembatas
Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan yaitu : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

·       Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menuntaskan kiprah tersebut.
·       Peserta rapat menyetujui anjuran ketua asal harapan mereka juga dipenuhi.
·       Selain petugas perpustakaan, yang lain dihentikan masuk. (https://dosenbahasa.com/macam-macam-kata-penghubung)  
Kata hubung (konjungsi) yaitu kata kiprah yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa, kalimat, atau paragraf.  
Berikut jenis serta contoh-contoh kata hubung.
No
Jenis
Contoh
1
Hubungan penambahan/ kelanjutan
dan, kemudian, lalu, serta, kemudian, setelah itu, selanjutnya
2
Hubungan pemilihan
atau
3
Hubungan perlawanan
tetapi
4
Hubungan waktu
sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
5
Hubungan syarat
jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala
6
Hubungan pengandaian
andaikan, seandainya, andaikan, upamanya, sekiranya
7
Hubungan tujuan
agar, supaya, biar
8
Hubungan konsesif
biarpun, meskipun, sekalipun, walau(pun), sungguhpun, kendati(pun)
9
Hubungan pemiripan
seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
10
Hubungan penyebaban
sebab, karena, oleh karena
11
Hubungan pengakibatan
se)hingga, sampai(-sampai), maka(-nya)
12
Hubungan penjelasan
(bahwa, yang
13
Hubungan cara
dengan
14
Hubungan korelatif
baik... maupun...., entah... entah..., tidak hanya... tetapi juga...,  bukan... melainkan.....
 

PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA Sekolah Menengan Atas TAHUN 2019
17. Keterkaitan Isi Cerita dengan Kehidupan Sehari-hari Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=pembahasan-soal-un-tahun-2019-bahasa
22. Mengurutkan Kalimat Acak semoga Menjadi Paragraf Padu Klik https://tingkatbelajar.blogspot.com//search?q=pembahasan-soal-un-tahun-2019-bahasa

Tidak ada komentar untuk "Konjungsi Korelatif"