Struktur Novel Dan Pola Analisis Struktur Novel


Struktur  Teks Novel

Sebagai karya sastra yang berjenis penceritaan, novel mempunyai struktur yang sama dengan cerpen  ataupun roman.  Struktur novel sanggup dijelaskan sebagai berikut.
a)   Abstrak, merupakan cuilan ringkasan isi dongeng yang biasanya sanggup ditemukan pada cuilan awal dongeng dalam novel.

b)   Orientasi, merupakan cuilan klarifikasi mengenai latar waktu dan suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan atau perwatakan.

c)   Komplikasi, merupakan urutan bencana yang dihubungkan oleh lantaran akibat, dimana setiap bencana terjadi lantaran adanya lantaran dan mengakibatkan munculnya bencana yang lainnya.

d)   Evaluasi, merupakan cuilan dimana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.

e)   Resolusi, merupakan cuilan dalam novel yang memunculkan solusi atas konflik yang sedang terjadi.

f)   Koda, merupakan cuilan final atau epilog dongeng dalam novel.

Perhatikan pola analisis struktur teks novel “Negeri 5 Menara” berikut!

1)      Abstrak

Iseng saja, saya mendekat ke jendela beling dan menyentuh permukaannya dengan ujung telunjuk kananku. Hawa hambar segera menjalari wajah dan lengan kananku. Dari balik kerai tipis di lantai empat ini, salju tampak turun menggumpal-gumpal ibarat kapas yang dituang dari langit. Ketukan-ketukan halus terdengar setiap gumpal salju menyentuh beling depanku. Matahari sore menggantung condong ke barat membentuk piring putih susu. (halaman 1)


2)      Orientasi

Laki-laki ramping ini yaitu Ustad Salman, wali kelasku. Wajahnya lonjung kurus, sebagian besar dikuasai keningnya yang lebar. Bola matanya yang lincah memancarkan sinar kecerdasan. Pas sekali dengan gerak kaki dan tangannya yang gesit ke setiap sudut kelas. Sebuah dari berwarna merah bau tanah terikat rapi di leher kemeja putihnya yang licin. Lipatan celana hitamnya berujung tajam ibarat gres saja disetrika. Sepatu hitamnya bersol tebal dan berdekak-dekak setiap dia berjalan di ubin kelas kami. (halaman 41)

3)         Komplikasi

Alif yang tidak ingin masuk pesantren dipaksa oleh kedua orang tuanya utnuk mengikuti tes masuk di Pondok Madani. Setelah lulus, alif merasa tertekan lantaran tidak sanggup bersekolah di Sekolah Menengan Atas umum ibarat Randi, dan terus terprovokasi dengan surat Randi dan kehidupan SMA. Banyak dongeng dan usaha dalam Pondok Madani bersama kelima sobat Alif yang mengikrarkan diri menjadi Sahibul Menara.

4)      Evaluasi

“Anak-anakku semua. Mari kita bersyukur, kita telah diberi jalan oleh Tuhan untuk bersama melangkah hingga sejauh ini. Selamat atas naik ke kelas enam. Tujuan final kalian tidak jauh lagi. Terminal sudah tampak di ujung sana” Seperti biasa, ia menyapa kami dengan lemah lembut dan intim (halaman 291)

5)      Resolusi

Kami pada Sahibul Menara berangkulan bersama. Hidup penuh suka sedih selama 4 tahun di PM telah merekatkan kami semua dalam sebuah pengalaman dan persaudaraan yang tak akan lekang oleh waktu. (halaman 398)

6)      Koda

Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang ibarat benua Amerika, Raja bersikeras awan yang sama membentuk benua Eropa, sementara Atang tidak yakin dengan kami berdua, dan sangat percaya bahwa awan itu berbentuk Afrika. Baso malah melihat semua ini dalam konteks Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis, awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. (halaman 405)


Sumber: Puryanto, Edi. 2019. Teks Novel. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tidak ada komentar untuk "Struktur Novel Dan Pola Analisis Struktur Novel"